Tetap Semangat Walaupun Ditindas

Menurut saya, menjaga api itu sama artinya dengan tetap semangat. Karena semangat itu ibaratkan api yang gampang padam alasannya banyak sekali hal. Namun kita bisa menjaga api biar tetap berkobar.

Saya sangat bersyukur alasannya berhasil menjaga api semenjak kecil sampai sekarang. Saat saya menginjak Sekolah Dasar, saya selalu diejek sahabat alasannya cadel. Saya terus ditindas oleh semua sahabat alasannya saya dianggap orang yang paling lemah. Namun, saya sadar bahwa kekuatan saya yang sebetulnya berada di otak saya. Saya menjaga api dengan terus berguru dan membaca. Hal itu menciptakan saya selalu mendapatkan peringkat pertama atau kedua di kelas. Itu yaitu hal yang membanggakan dan menciptakan saya terus bersyukur.

Saat SMP, dilema utama saya yaitu gebetan. Saat Sekolah Menengah Pertama saya tidak pernah punya pacar sementara teman-teman yang lain sudah beberapa kali pacaran. Saya terlalu terpaku pada satu gadis pada dikala itu. Seorang gadis yang mustahil saya miliki. Walaupun seringkali saya patah hati, saya tetap menjaga api. Saya tetap berguru dan semangat saya tidak pernah turun. Saya mengenal blog semenjak kelas 2 SMP. Kemudian saya selalu mencurahkan hati saya melalui blog tersebut. Saya tetap bersyukur alasannya seluruh warga sekolah mau mendapatkan kekurangan saya.

Saat SMA, saya mengalami dilema di bidang prestasi. Saya tidak pernah memiliki prestasi baik di bidang akademik maupun non-akademik. Satu-satunya kemampuan yang saya miliki hanyalah menulis di blog. Banyak sahabat yang menertawakan saya, namun saya tetap menjaga api dengan menulis di blog. Pada hasilnya saya berhasil mendapatkan uang dari blog tersebut yang sangat cukup untuk biaya sekolah dan uang jajan. Penghasilan yang rutin didapat setiap bulan dan terus meningkat itu sudah bisa dikatakan luar biasa untuk sampaumur yang gres berusia 17 tahun. Dengan penghasilan itu saya bisa membantu meringankan beban orangtua yang semakin berat.

Saya selalu bersyukur alasannya berhasil menjaga api. Kalau tidak, mungkin saya hanya menjadi insan yang sama mirip kebanyakan insan lainnya.

LihatTutupKomentar