Macam-Macam Kebijakan Anggaran

Macam-Macam Kebijakan Anggaran| Kebijakan Anggaran terbagi atas banyak sekali macam atau jenis kebijakan anggaran. Macam-macam kebijakan anggaran tersebut merupakan sebuah pilihan kebijakan dalam anggaran. Kebijakan-kebijakan tersebut sangat membantu khususnya pada perkara anggaran ini apa yang terjadi kalau kebijakan anggaran ini diambil dan contoh-contoh terjadinya, mungkin menyerupai itulah pola pertanyaan apabila ingin mengetahui imbas dari macam-macam kebijakan anggaran tersebut. Sebelumnya telah dibahas pengertian dan tujuan kebijakan anggaran, maka kali ini kita aikan membahas wacana macam-macam kebijakan anggaran menyerupai dibawah ini..

Macam-Macam Kebijakan Anggaran
a. Kebijakan Anggaran Berimbang 
Kebijakan anggaran berimbang adalah kebijakan yang menghendaki/menginginkan terjadinya keseimbangan antara pendapatan negara dengan apa yang dikeluarkan negara (pengeluaran).  Kebijakan anggaran berimbang lebih baiknya dilakukan pada kondisi dimana ekonomi sebuah negara telah stabil yang pengeluaran yang dilakukan harus sesuai dengan kemampuan. Kebijakan anggaran berimbang pada umumnya dilakukan dengan pola pembiayaan yang berasal dari pinjaman yang ada diluar negeri (eksternal financing) kalau terjadi defisit anggara.

b. Kebijakan Anggaran Defisit
Kebijakan anggaran defisit adalah kebijakan yang menghendaki/menginginkan posisi pengeluaran negara lebih besar dari pada posisi penerimaan negara dalam satu tahun anggaran. Karena pengeluaran lebih besar dari pada penerimaan maka negara mengalami defisit (kekurangan) anggaran. Untuk menutup kekurangan ini maka pemerintah melaksanakan pinjaman luar negeri atau dengan mencetak uang yang bekerjsama akan berakibat terjadinya inflasi (kenaikan harga). Pada dasarnya kebijakan anggaran defisit sanggup meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui penggunaan pinjaman luar negeri yang optimal dengna perkiraan tingkat korupsi rendah untuk menutup kekurangan anggarannya yang terjadi. Kebijakan ini digunakan indonesia hingga pada final masa transisi (1 April-Desember 2009). Mulai ketika ini secara fundamental pemerintah sudah berupaya mengurangi defisit anggaran yang terjadi, misalkan penghematan energi (listrik dan BBM), pengurangan subsidi pemerintah dan pengurangan ketergantungan pada utang luar negeri melalui pengoptimalan sumber daya yang ada dan kegiatan gerakan cinta terhadap produk dalam negeri. 

c. Kebijakan Anggaran Surplus
Kebijakan anggaran surplus ialah belanja negara lebih kecil dibandingkan dengan penerimaan negara yang tersedia. Kebijakan ini digunakan untuk mengatasi kondisi perekonomian yang inflasif, di mana nilai uang semakin merosot sebab kenaikan harga secara umum. Maka dari itu muncullah perjuangan pemerintah dalam mengurangi pengeluaran sehingga lambat laun jumlah uang yang beredar ini akan semakin kecil dan harga pun akan kuat yakni turunnya harga. Jika harga tak terkontrol dengan baik maka akan timbul tanda-tanda deflasi yakni turunnya harga secara umum, turunnya harga secara umum sangat tidak baik dalam pertumbuhan ekonomi, dengan munculnya tanda-tanda tersebut pemerintah mengatasinya dengan mengeluarkan kebijakan anggaran defisit. 

d. Kebijakan Anggaran Dinamis
Kebijakan anggaran dinamis ini dibedakan 2 cuilan kalau ingin mengartikan kebijakan anggaran dinamis antara lain sebagai berikut.
  • Dinamis Absolut, dinamis otoriter ialah munculnya peningkatan jumlah pada tabungan pemerintah yang bertujuan untuk menggali sumber daya dalam negeri untuk pembiayaan pembangunan. 
  • Dinamis relatif, dinamis relatif ialah persentase dalam ketergantungan pembiayaan perekonomian nasional terhadap derma pada kawasan diluar negeri atau utang yang ada diluar negeri semakin kecil.
Kebijakan Anggaran terbagi atas banyak sekali macam atau jenis kebijakan anggaran Macam-Macam Kebijakan Anggaran

Sekian pembahasan tentang Macam-Macam Kebijakan Anggaran dan lihat juga banyak sekali macam artikel-artikel menarik dan bermanfaat di .com. Semoga artikel Macam-Macam Kebijakan Anggaran dapat bermanfaat, terutama pembaca dan bagi yang mengerjakan tugas. Amin 
LihatTutupKomentar